"Ojeg payung Mba?", tanya seorang anak kecil dengan rambut menguncup dan badannya yang menggigil karena kehujanan.
"yaudah de, kesana yah"..
"Ah", sepatuku kebasahan yiaahhh..Tidittt!!! Keadaan macet, hujan dan becek bikin semrawut keadaan (jadi keinget Cinta Laura). Tapi disinilah serunya musim hujan.
Yup, raining season.. WELCOME OCTOBER.. :D
Klik, Brukk..
"Finally, at home.."Waktu menunjukkan pukul 17.30 WIB, kuingin bermandikan air hangat. Relaks setelah seharian melakukan aktivitas yang cukup memakan waktu yang lama. Kring.. kring...
"Ah, Tyo", ambil hp
"Eh siapa ini?", tut. "Ya, Hallo?"
"Hallo Nai, bisa ketemu ga malem ini?"
"Daniel? ada apa?", setelah sekian lama aku ga mendengar suaranya, suaranya semakin ringan.
"Nanti aku jemput yah, skrg aku lagi di jalan.", tut.
"Eh Daniel? Daniel??! ih kok malah dimatiin. Geez, harus cepet2 mandi"Brukk.. "Aduhhh!! nih lemari kenapa ada disini sih".
Hai Guys, perkenalkan namaku Naila, Naila Yustika. Gadis berusia 23 tahun (masih terbilang muda ga sih?) yang terjebak dalam idealisnya. Apa maksud dari itu? Saya juga ragu akan artinya. Okey skip, lanjut mengenai profil c saya, oh ya aku punya pacar lho, namanya Tyo Subagja Prawira, yang akrab dipanggil Tyo. Dia bekerja di luar kota, jadi ga terlalu sering buat ketemu. Tapi kita dah pacaran lama lho, 3 tahun lumayan kan. Hmm.. mengenai tadi, Daniel. Dia cowo yang pernah gue taksir sekaligus temennya c Tyo. Dan sempet Backstreet :huft. Yaah Tyo juga sempet curiga ma kita sih, tapi untungnya dia baik dan percaya2 aja ma kita. Sampe suatu saat Tyo ngajak aq Married dengan planning 2 tahun lagi, karena aq ngerasa bersalah banget n jahat makanya aq stop dan memutuskan buat ga ada contact lagi ma Daniel. Sekaligus aq hapus semua yg berhubungan dengannya. Namun skrg, dia malah muncul lagi dan meminta untuk bertemu. Entah apa yang mau dia omongin. Namun jujur, gue kangen berat ma lu niel.
_____________________
Kring.. Kring..
"Aku dah di depan".. "Okeyy"..
"Heyy.. Nonton yukk"
"Eh nonton??", "Iyah nonton, dah lama kan ga nonton. Kita nonton film ini yah, dah aq pesen tiketnya nih. Mubadzir kan kalo ga pergi.", "Hmm yaudah deh"___
"Silakan popcorn manisnya..!"Hmm,, dah lama aku ga k bioskop gini. Karena urusan pekerjaan dan yang paling utama c doi jauh jadi jarang banget buat main. btw... apa yah alasannya aq ngomong ma Tyo.. pergi nonton sama mamah? ga mungkin itu ketauann. aduuhh..
"Nai, mau popcorn ga?" "Eh boleh. Niel, aq k toilet dulu yah"___
"Kamu suka spagethi kan? aku pesenin yah"
"Makasih yah malem ini seneng banget aku. Dah nonton, main timezone, hunting barang. aku seneng Niel.."
"Anytime, u can call me. Dan kalo kamu mau, kita bisa ngeresmiin hubungan kita."
"Eh". Belum sempat kuberkedip, hpku berbunyi. Haduhh Tyo..
"Tyo yah . Angkat aja". "Engga, aku ngomongnya apa ntar". "Bilang aja lagi bareng aq main", "HAH", "Kalo kamu ngerasa salah, harusnya kamu jangan pergi ma aku. Tapi kalo kamu emang pengen pergi. Jujur aja bilang ma dia. Tyo, aku ingin pergi sama Daniel dan aku suka dia. Easy kan". "Gila kamu". "Hahaa. Jadi ga berani yah. Tapi jujur nih, kamu sayang ga sih ma aku?". "Haduh apaan sih." Kring kring
"Tuh bunyi lagi.. " dan tek, langsung kumatikan hpnya.
"Mau bikin alasan apa nih ?", "Diem deh".. "hahaa gitu aja marah. mana cantiknya mana?"Aduuhh... diledek nih ma Daniel. Aku ngerti sih aku salah, tapi aku ingin memlalui malam ini bareng dia. Aku sayang kamu Niel tapi ga bisa. Dan maafin aku Tyo, kali ini saja. Aku bareng Daniel. Candanya, tawanya..
"Hahaa muka kamu merahh.. ngiung ngiung"Lengannya yg besar, stylenya yang khas, blazer dengan lengan dtarik ke sikut + kaosnya yang polos, rambutnya yang runcing k samping tanpa pemakaian gel rambut dan wanginya yang sporty. Cukup membuat manisnya saat aku melihatnya. Kepribadiannya yang hangat sangat membuatku nyaman.
_____
"Yup, sudah sampai.. makasih yah dah mau nemenin. aku seneng banget lho"
"Iyah sama". Makasih juga dah mau ngajak".
"Nai, sebenernya aku ngajak kamu ketemu. aku ingin bilang kalo aku mau pergi besok. Aku harus kembali ke Singapore mulai disana lagi aku kerja. Dan aku ingin tahu, apa kamu baik-baik aja kalo aku pergi. Atau aku harus disini? Buat masalah Tyo nanti kita omongin baik-baik ma dia. ya walopun pasti ga mudah. Tapi asalkan kamu mau, kita lakuin itu."
"Niel, aku sayang kamu tapi aku ga bisa. Aku ga bisa.. aku dah lama ma dia. aku ga bisa seenaknya gitu. Apalagi kita dah plan mau married."
"Emang aq g ada planning mau married. aq juga ada Nai. Kalo kamu ngasih aku kesempatan pasti bisa Nai. Pikirin baik-baik yah". sembari menarik badanku dengan lengannya yang besar.Ah, pelukannya sangat hangat. Sangat nyaman dengan udara malam yang dingin sehabis ujan. Dan mataku pun serasa ingin terpejam karena hangatnya, namun tiba-tiba mataku panas dan seakan mau keluar saat kumelihat sesosok pria bertubuh tinggi dengan celana jeans berwarna gelap dan sweater berwarna abu dengan lengan ditarik sesikut. Tubuhnya berdiri kaku dengan tangan kiri mengepal dan tangan kanan memegang kotak, kresek putih besar berada di samping kiri sepatu ketsnya.
"Hangatnya.. Tepat tengah malam.. Selamat Ulang tahun Nai."Ah, besok ulang tahunku. Kenapa aku bisa lupa, dan yang berdiri kaku itu, TYO!! Kenapa aku bisa lupa sama ulang tahunku sendiri. Ulang tahun, aku ga pernah menganggapnya istimewa semenjak aku lulus kuliah. Tapi sekarang.. aku harus bagaimana..
Serasa ditampar dan dipojokkan dalam suatu ruangan yang tidak disertakan jalan keluar.
Suara hujan menyeringai, membuat kami lebih terpaku satu sama lain..