Setiap pagi ku membuka mata
Atap berwarnakan putih terlihat
Hening...
Sampai tiba keramaian suara handphone
Kumulai hari dengan mencoba tersenyum
Tuk menyambut matahari yang slalu kutunggu
Namun, niat terhalang hingga awan melihat
Awanpun menyembunyikan mataharinya
Hingga ku tak dapat tersenyum
Menunggu..
Menunggu matahari terbit dengan indah dan menyinari
Sang awan mencoba membantu, dengan menyembulkan sebagian cahaya matahari
Kupejamkan mata dan merasakan sinarnya sesaat.
Namun tak terasa, hingga kumencoba melihatnya kembali
Dan yang kulihat....
Hanyalah awan
Terbangun dari relungku
Berdiri tegak dan melangkah maju..
Sampai kuterlarut dalam perjalanan.
Awan terus mengikuti dengan terus memeluk matahari
Panasnya matahari membuat awan berkeringat
Dan menghujaniku bertubi-tubi
Awan selalu terlihat mendung
Disaat kubuka mata
Angin terasa dingin
Disaat kupejam mata
Matahari..
kapankah kau keluar dari persembunyianmu
dan menyinari alam semesta